Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:38:45【Resep Pembaca】336 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(2136)
Artikel Terkait
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
- Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- Ahli sebut faktor
Resep Populer
Rekomendasi

Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG

Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG

Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO